Jumat, 09 Juni 2017

Cara Dakwah NU

*Jangan 1/2 NU*
Ijinkan saya ikut uron rembuk bahwa NU dalam menjalankan dakwahnya memiliki jalan dan cara sendiri, dan tentu saja NU tak perlu mengikuti jalan dan cara ormas lain. Jalan dan cara NU ini merupakan hasil dari endapan proses panjang yang sudah ditempuh sejak walisongo. Hasilnya bisa kita rasakan hingga sekarang.

Setidaknya ada tiga ciri dakwah NU.                                                                                         Pertama: *tadriji* dimana dakwah ditempatkan dalam proses panjang, tidak buru - buru, perlahan dan bertahap.                                                                                    Kedua: *taklitut taklif* yaitu tidak memberatkan masyarakat atau tidak memaksa.                                                                              Ketiga: *'adamul haraj* yaitu tidak mengancam siapapun. Makanya dakwah wali songo yang menjadi sanad biologis NU selalu menempuh jalur kultural, sehingga dakwahnya berhasil, ibarat menangkap ikan, ikannya ditangkap tanpa mengeruhkan airnya.

Adapun  amar ma'ruf nahi munkar ibarat 2 sisi mata uang yang tak bisa dipisah. Ketika NU lebih mengedepankan amar ma'ruf sebenarnya include di dalamnya juga ada nahi munkar. Jika secara gradual mengajak orang agar shalat, hakikatnya mengajak orang itu agar tidak meninggalkan shalat. Tentu sesuai langgam dakwah NU, ajakan agar shalat dilakukan dengan lembut sebagaimana prinsip di atas. Dalam konteks ini, *fiqhul ahkam* dimodifikasi secara cerdas menjadi *fiqhuddakwah dan fiqhussiyasi.*

Sekali lagi NU memiliki jalan sendiri yang sering disebut *"alaa thariqati ahlussunnah waljama'ah*

NU dibangun oleh para kyai dulu dalam rangka *"litauhidi shufufil ulama",*menyatukan shaf para ulama dalam meneguhkan dan memperjuangkan aswaja sekaligus melawan para penjajah. Maka jika ada pengikut aswaja tidak berNU hakikatnya ia tidak mau merapat dalam barisan ulama. Dan saya meyakini mereka akan mudah menjadi santapan kelompok lain yang bahkan tidak senafas dengan aswaja, misalnya salafi-wahabi atau HTI.

Mari rapatkan lagi barisan pengikut dan pendukung aswaja.
Mari stop menjadi setengah nahdliyyin.

     *☆ANSOR SANTRI☆*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Foto Propades