Selasa, 31 Januari 2017

SELAMAT HARI LAHIR KE-91 NAHDLATUL ULAMA, 31 JANUARI 1926-2017

ِلأَنَّ الْقَوْمَ اِذَا تَفَرَّقَتْ قُلُوْبُهُمْ ولعِبَتْ بِهِمْ أَهْوَائُهُمْ فَلاَيَرَوْنَ لِلْمَنْفَعَةِ الْعَامَّةِ مَحَلاًّ وَلاَمَقَامَا وَلاَيَكُوْنُوْنَ اُمَّةً مُتَّحِدَةً بَلْ اَحَادًا، مُجْتَمِعِيْنَ اَجْسَادًا، مُفْتَرِقِيْنَ قُلُوْبًاوَاَهْوَاءً، تَحْسَبُهُمْ جَمِيْعًاوَقُلُوْبُهُمْ شَتَّى. وَصَارُوْاكَمَاقِيْلَ:
غَنَمَا مُتَبَدِّدَةً فِيْ صَحْرَاءً. قَدْأَحَاطَتْ بِهَااَنْوَاعُ السِّبَاعِ، فَبَقَاءُهَا مُدَّةً سَالِمَةً، إِمَّاِلأَنَّ السِبَاعَ لمَ ْيَصِلْ اِلَيْهَا، وَلاَبُدَّ مِنْ اَنْ يَصِلَ اِلَيْهَا يَوْمًامَا، وَإِمَّاِلأَنَّ السِّبَاعَ أَدَّتْهُ اَلْمُزَاحَمَةُ ِالىَالِْقتَالِ بَيْنَهَا، فَيَغْلِبُ فَرِيْقٌ فَرِيْقًا، فَيَصِيْرُ الْغَالِبُ غَاصِبًا وَالْمَغْلُوْبُ سَارِقًا، فَتَقَعُ الْغَنَمُ بَيْنَ غَاصِبٍ وَسَارِقٍ. فاَلتَّفَرُّقُ سَبَبُ الضُّعْفِ وَالخِْذْلاَنِ. وَالْفَشْلِ فِيْ جمَِيْعِ اْلأَزْمَانِ. بَلْ هُوَ مَجْلَبَةُ الْفَسَادِ وَمَطِيَّةُ الْكَسَادِ وَدَاعِيَةُ الْخَرَابِ وَالدِّمَارِ. وَدَاهِيَةُ اْلعَارِ وَالشَّتَّارِ.
فَكَمْ مِنْ عَائِلاَتً كَبِيْرَةٍ كَانَتْ فِيْ رَغَدٍ مِنَ اْلعَيْشِ وَبُيُوْتٍ كَثِيْرَةٍكَانَتْ آهِلَةً بِأَهْلِهَا حَتّى اِذَا دَبَّتْ فِيْهِمْ عَقَارِبُ التَّنَازُعِ وَسَرَى سُمُّهَا فِيْ قُلُوْبِهِمْ، وَأَخَذَ مِنْهُمُ الشَّيْطَانُ مَْأخَذَهُ تَفَرَّقُوْا شَذَرَمَذَرَ فَأَصْبَحَتْ بُيُوْتُهُمْ خَاوِيَةً عَلَى عُرُوْشِهَا.

"Satu kaum apabila hati-hati mereka berselisih dan hawa nafsu mereka mempermainkan mereka, maka mereka tidak akan melihat sesuatu tempat pun bagi kemaslahatan bersama. Mereka bukanlah bangsa bersatu, tapi hanya individu-individu yang berkumpul dalam arti jasmani belaka. Hati dan keinginan-keinginan bereka saling berselisih. Engkau mengira mereka menjadi satu, padahal hati mereka berbeda-beda.

Mereka telah menjadi seperti kata orang: 'Kambing-kambing yang berpencaran di padang terbuka. Berbagai binatang buas telah mengepungnya. Kalau sementara mereka tetap selamat, mungkin karena binatang buas belum sampai kepada mereka (dan pasti suatu saat akan sampai kepada mereka) atau karena saling berebut, telah menyebabkan binatang-binatang buas itu saling berkelahi sendiri antara mereka. Lalu sebagian mengalahkan yang lain. Dan yang menangpun akan menjadi perampas dan yang kalah menjadi pencuri. Si kambingpun jatuh antara si perampas dan si pencuri'.

Perpecahan adalah penyebab kelemahan, kekalahan dan kegagalan di sepanjang zaman. Bahkan pangkal kehancuran dan kemacetan, sumber keruntuhan dan kebinasaan, dan penyebab kehinaan dan kenistaan. Betapa banyak keluarga-keluarga besar semula hidup dalam keadaan makmur, rumah-rumah penuh dengan penghuni, sampai suatu ketika kalajengking perpecahan merayapi mereka, bisanya menjalar meracuni hati mereka dan syaitanpun melakukan perannya, mereka kucar-kacir tak keruan. Dan rumah-rumah mereka runtuh berantakan."

- Kutipan Pidato Hadratusy Syaikh K.H. Muhammad Hasyim Asy'ari, dalam Muqaddimah Qanun Asasi, pada 31 Januari 1926, di Surabaya. Diterjemahkan oleh K.H.A. Musthofa Bisri Rembang.

Tausiah mbah Moen pada Maulid Nabi

Bulan Desember lalu, ANSOR menyelenggarakan Maulid Nabi Muhammad SAW. yang dihadiri oleh Presiden RI, Bapak Joko Widodo. Pada Maulid ini diagendakan pertemuan Presiden dengan Kyai-kyai sepuh.

KH. Maimoen Zubair salah satu yang diundang. Beliau tidak dapat menghadirinya, akan tetapi beliau menitipkan pesan-pesannya. Beliau sambil sarean di kamar menyampaikan pesan-pesannya dalam bahasa Arab. Saya menanskrip dan menerjemahkannya:

==

Dunia ini selalu mengalami perubahan-perubahan, dan semua itu menuju kepada rahmat yang luar biasa jika disikapi dengan positif dan dilihat dengan penuh hikmah. Ada dua hal yang perlu dihadirkan dalam tiap perubahan, yaitu keadilan (al-adaalah) dan keteraturan (al-intidzaam). Kehadiran keduanya akan mengantarkan kepada kemajuan, sementara hilangnya dua hal itu akan mengarahkan pada keterbelakangan dan kemunduran.

Kita bersyukur kepada Allah SWT. bahwa perubahan besar yang disebabkan oleh adanya perang dunia kedua antar Blok Barat dan Blok Timur telah melahirkan bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia adalah bangsa pertama yang diberi anugerah oleh Allah sebagai  bangsa yang memproklamirkan kemerdekaannya paska Perang Dunia Kedua. Tanda bahwa Allah bersama Bangsa Indonesia adalah bahwa kemerdekaannya disertai dengan pengakuan akan ketuhanan (uluhiyyah—sila pertama) yang disertai dengan dimensi kemanusiaan (insyaniiyyah—sila kedua).

Ketuhanan berarti bahwa setiap hal yang dihadapi bangsa ini tidak boleh hanya dilihat sebagai ciptaan (al-makhluuq) karena di baliknya ada Sang Pencipta (al-khaaliq). Sebaliknya, jika bangsa ini sedang melihat Allah Sang Khaliq mereka tidak boleh berhenti di sana, karena Allah banyak menampilkan diri dalam ciptaannya.

Kesadaran demikain jika absen dari bangsa ini maka akan melahirkan kehinaan duniawi dan ukhrawi, seperti diisyaratkan oleh Allah dalam firmannya:

ضربت عليهم الذلة أينما ثقفوا إلا بحبل من الله وحبل من الناس

Uluhiyyah dengan demikian tidak saja berarti memperhatikan dan
menguatkan tali ketuhanan (hablun minalLaah), akan tetapi harus juga disertai dengan tali kemanusiaan (hablun minan-naas). Tali kemanusian terhubungkan dengan keadilan dalam artinya yang luas, yakni keadilan yang bertalian dengan jiwa, bahwa setiap manusia memiliki hak hidup yang layak dan terhormat; kedua keadilan yang bertalian dengan akal, yakni bahwa setiap manusia memiliki hak belajar dan pengetahuan yang mengantarkannya mengerti akan kehiduapan dan hak serta kewajibannya; ketiga keadilan yang bertalian dengan kehormatan manusia, bahwa manusia tidak boleh dinistakan dan dihinakan; keempat keadilan yang bertalian dengan  kepemilikan, bahwa manusia berhak atas kepemilikan atas hajat hidupnya dan juga usaha-usahanya; kelima keadilan berkenaan dengan keturunan, bahwa agar bisa membangun rumah tangga harus melalui pernikahan sesuai dengan agama kedua mempelai.

Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepada Bangsa ini sebagai bangsa pertama yang memproklamirkan kemerdekaan paska Perang Dunia Kedua. Segala puji bagi-Nya atas lahirnya Pancasila yang menyertainya: ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, domokrasi penuh hikmah, dan keadilan sosial. Dasar-dasar ini harus dilestarikan secara terus menerus.

Kita masih terus bersyukur atas kenikmatan-kenikmatan itu di tengah terpaan kesedihan yang menimpa kita semua atas lahirnya perselisihan antar anak-anak Bangsa di negeri Indonesia yang agung ini. Mereka semua harus mampu menahan diri. Jangan sampai perselisihan ini melahirkan fitnah-fitnah yang menghancurkan pondasi bangsa yang telah dibangun melalui anugerah-anugerah Tuhan. Yang lebih menyedihkan lagi jika perselisihan-perselisihan ini dimanfaatkan oleh mereka yang tergabung dalam kelompok teroris dan kelompok radikal serta kelompok-kelompok yang tidak suka dengan lahirnya negara nasionalis yang penuh dengan nilai-nilai ketuhanan.

Mari kita semua berpegang teguh kepada Islam Ahlussunnah wal Jama’ah, ajaran-ajarannya para salafushshaalih, dengan disertai penghayatan atas maqalah yang sering dinisbatkan kepada Ayah kita semua, Nabi Ibrahim AS:

على العاقل أن يكون عارفا بزمانه مستقبلا في شؤونه عارفا بربه

“mereka yang berakal harus sadar akan eranya, menghadapi segala urusannya, dan ma’rifat akan Tuhannya”.

PERAMPOK YANG SANGAT CERDAS / PEGAWAI BANG.NYA YG LBIH CERDASSS

:-) ?!
YUK SIMAK LURRRR :

Perampok berteriak kepada semua orang di bank :

” Jangan bergerak! Uang ini semua milik Negara. Hidup Anda adalah milik Anda ..”

Semua orang di bank kemudian tiarap.

Hal ini disebut “Mind changing concept – merubah cara berpikir“.

Semua orang berhasil merubah cara berpikir dari cara yang bisa menjadi cara yang kreatif.

Salah satu nasabah yang sexy mencoba merayu perampok. Tetapi malah membuat perampok marah dan berteriak, ” Yang sopan mbak! Ini perampokan bukan perkosaan!”

Hal ini disebut ” Being professional – bertindak professional“. Fokus hanya pada pekerjaan sesuai prosedur yang diberikan.

Setelah selesai merampok bank dan kembali ke rumah, perampok muda yang lulusan MBA dari universitas terkenal berkata kepada perampok tua yang hanya lulusan SD ” Bang, sekarang kita hitung hasil rampokan kita”.

Perampok tua menjawab. ” Dasar bodoh, Uang yang kita rampok banyak, repot menghitungnya. Kita tunggu saja berita TV, pasti ada berita mengenai jumlah uang yang kita rampok.”

Hal ini disebut “Experience – Pengalaman“. Pengalaman lebih penting daripada selembar kertas dari universitas.

Sementara di bank yang dirampok, si manajer berkata kepada kepala cabangnya untuk segera lapor ke polisi. Tapi kepala cabang berkata, ” Tunggu dulu, kita ambil dulu 10 milliar untuk kita bagi dua. Nanti totalnya kita laporkan sebagai uang yang dirampok.”

Hal ini disebut “Swim with the tide – ikuti arus“. Mengubah situasi yang sulit menjadi keuntungan pribadi.

Kemudian kepala cabangnya berkata,” Alangkah indahnya jika terjadi perampokan tiap bulan.”

Hal ini disebut “Killing boredom – menghilangkan kebosanan“. Kebahagiaan pribadi jauh lebih penting dari pekerjaan Anda.

Keesokan harinya berita di TV melaporkan uang 100 milliar dirampok dari bank. Perampok menghitung uang hasil perampokan dan perampok sangat murka. “Kita susah payah merampok cuma dapat 20 milliar,orang bank tanpa usaha dapat 80 milliar. Lebih enak jadi perampok yang berpendidikan rupanya.”

Hal ini disebut sebagai “Knowledge is worth as much as gold – pengetahuan lebih berharga daripada emas“.

Dan di tempat lain manajer dan kepala cabang bank tersenyum bahagia karena mendapat keuntungan dari perampokan yang dilakukan orang lain.

Hal ini disebut sebagai “seizing opportunity – berani mengambil risiko“.

Selamat mencermati kisah diatas. Meski  mengandung humor namun ada point-point yang bisa kita tangkap dari humor bisnis di atas...

Apakah anda bisa melihat, mengapa bangsa ini selalu ada keributan ?

Kisah Perampokan diatas, adalah representing segala sesuatu yg terjadi di Negara ini.

Senin, 30 Januari 2017

MENGAPA KITA HARUS ber NU

Kita sering menerima kritikan supaya jangan terlalu fanatik atau fanatik buta dengan NU (Nadlatul Ulama) dan dengan berbagai alasan dikemukakan. Intinya kebanyakan yang kita tangkap dari semua kritikan dan alasan itu adalah supaya kita tidak lagi berada di jalur NU yang menurut mereka NU itu sudah melenceng, sudah bengkok dan sebutan lainnya.

Dan, sekarang kita mau menanggapi atau mengklarifikasi kenapa kita sangat fanatik terhadap NU:
1. Karena NU dianugerahkan oleh Allah untuk Indonesia lewat para wali Allah.(NU lahir untuk Indonesia)

2. Kontribusi NU terhadap kemerdekaan sangat besar bagi Indonesia dan tetap konsisten menjaga kedamaian, menjaga persatuan dan kesatuan seluruh ummat tidak hanya untuk ummat Islam saja, tapi semua umat di Indonesia (catatan penting).

3. Fanatik terhadap NU itu tidak merugikan orang lain, kelompok, golongan, ajaran atau firqah yang lain. Karena NU tidak mudah untuk menyesat-nyesatkan atau mengkafir-kafirkan kelompok atau ajaran yang lain.

4. Kenapa saya fanatik terhadap NU karena NU tidak hanya menjunjung tinggi ukhuwah islamiyyah tapi juga ukhuwah basyariyyah (persaudaraan seluruh umat).

5. NU itu sebagai mayoritas umat Islam (as-sawadul a'dham) yang menganut ajaran ahlussunah wal jama'ah.

6. Selalu konsisten menjaga tradisi dan amaliyah ulama salaf yang sanadnya sampai kepada Rasulullah SAW.

7. NU adalah organisasi Islam yang lahir dari bumi pertiwi. Jadi NU akan selalu bersama negara. "Hubbul wathan minal iman". NKRI Harga Mati.

8. NU mempunyai konsep pendidikan Islam yang mengedepankan adab menerapkan ajaran Islam yang rahmatan lil 'alamin sehingga tidak ada lulusan pesantren NU yang menjadi teroris.

9. Ini yang paling penting kenapa saya fanatik terhadap NU karena "NU saklawase".
Dan masih banyak lagi alasan lain kenapa kita sangat cinta NU, tapi ini sdh lebih dari cukup.

Semoga Allah Ta'ala selalu memberikan rahmat, taufiq, hidayah, inayah & ridha-Nya untuk kita semua, aamiin...                                          .                                                           ☆ANSOR SANTRI☆

Senin, 23 Januari 2017

Multiple iFrame With Code Source

Redirect include subfolder

<div id="src">it will show in 2nd frame</div>
<button onclick="isi()" value="ff">fdf</button>

<script>
function isi(){
 var iframe = document.getElementById('target'),
    iframedoc = iframe.contentDocument || iframe.contentWindow.document;

 iframedoc.body.innerHTML =  document.getElementById('src').innerHTML;
}
</script>
<iframe id="frame1" name="f1" align="left" width="200px" height="500px" src="data:text/html;charset=utf-8,%3Chtml%3E%3Cbody%3Efoo%3C/body%3E%3C/html%3E" ></iframe>

<iframe id="target" />
Redirect without subfolder




it will show in 2nd frame

Jumat, 20 Januari 2017

Array

Convert Assosiative Array to Numeric Array

 <? // $r=array_values($r)?>
 <? $i=2?>

Foto Propades